2 Jun 2010

Kontras

Saya mencoba melihat diri saya lebih dekat dengan menulis. Tujuannya selain  agar menulis lebih lancar, hal ini juga supaya saya mampu menterjemahkan apa yang ada di kepala saya. Agar lebih mudah, hal-hal yang saya ungkapkan sebagian besar adalah hal yang saya sukai atau berkaitan dengan kehidupan saya.

Kali ini saya akan bercerita tentang hal yang sangat  melekat pada diri saya, yaitu inkonsistensi yang membuat diri saya terlihat begitu kontras.

Enaknya di mulai dari mana ya. Oh dari kenyataan bahwa saya sering sekali mengerjakan hal-hal yang bertolak belakang dengan apa yang saya suka. Sebuah contoh nyata adalah kuliah. Padahal saya adalah tipe orang yang kurang bisa berinteraksi dengan orang banyak dan cenderung menutup diri.  Tetapi ternyata saya justru kuliah di tempat yang ketika selesai menjadi orang yang harus berinteraksi dengan orang banyak dan bertanggung jawab atas nyawa banyak orang. Saya jadi bingung apakah ini pertanda dari Tuhan agar saya berubah dan mampu bersosialisasi dengan baik ya.

Selain itu saya juga sering menyanyikan lagu yang saya benci,. Padahal saya benci sekali tuh sama lagu ben Goliath, itu loh  yang lagunya  MD2-masih di sini masih denganmu. Lagu mereka yang kedua kan judulnya Cinta Monyet. Sumpah dari lirik dan video klipnya gengges abis. Tapi apalah mau di kata ternyata mereka cukup laris juga sepertinya, sehingga telinga saya jadi sering mendengarnya dan membuat saya hapal, damn. -_-.

Eh ada lagi nih saya itu bukan penggemar Raditya Dika, dan bahkan saya tidak pernah membeli bukunya. Kalau membaca sih pernah, tapi setelah itu saya tidak tertarik untuk membeli ataupun meminjamnya soalnya saya  tidak suka dengan cerita model self humiliation  yang lebay bin jijay walau terkadang bikin tertawa sampe fly ala Raditya Dika, dan ternyata saya sedang membuatnya sekarang. Nah Kontras sekali kan..

1 komentar: