14 Okt 2011

Anything could be happen if we try harder

Belakangan sering berfikir*atau lebih tepatnya menggunakan juga akhirnya otak yang mulai menciut ini =_=* bahwa saya sudah sangat sering wasting time. Wasting time saya sih bukan hanya soal tidak mengerjakan tugas atau menunda-nunda tugas. Tapi wasting time saya paling besar adalah mempertahankan perasaan galau. Yeah GALAU, istilah baru untuk para manusia yang doyan mempertahankan perasaan gundah gulana akan ke mana hidupnya ini. Jujur ini perasaan yang paling tidak ingin saya rasakan atau bahkan punyai. Tau kenapa? Kareana galau membuat segala yang yang ingin saya lakukan serasa tidak mungkin dan patah bahkan sebelum berkembang.

Perasaan ini saya pelihara ternyata sejak 3 salah empat tahun lalu. GEEZ bahkan dimulai sejak awal saya kuliah. Pathetic, ya  sangat, semacam perasaan yang mendarah daging sehingga saya justru semakin mundur bukannya maju.

Padahal saya Cuma butuh satu kata
 
TEGA

Ya tega, tega untuk meninggalkan rasa galau., Tega untuk menghancurkan rasa ragu. Tega untuk mengatakan tidak pada kata tidak itu sendiri. Suatu usaha yang bahkan terasa amat mustahil rasanya.

Kemarin ketika menonton Golden way-nya si bapak superrrr, Mario Teguh. Saya mendengar beliau berkata tentang betapa analogi kekeraskepalaan kita itu seperti baja yang akan ditempa menjadi pedang. Baja yang keras akan menghasilkan pedang yang bisa mematahkan besi lain tapi baja yang terlalu keras justru tidak akan dipakai oleh pandai besi karena terlalu sulit untuk dibentuk. Mendengar itu saya seperti disentil, Baja seperti apa saya ini. Apakah baja yang begitu kerasnya sampai harus dibuang karena sulit dibentuk oleh pandai besi pengalaman. Atau justru saya sedang berada pada proses desain sebelum ditempa menjadi pedang yang kuat.

Saya tidak ingin mengakhiri post galau ini dengan sebuah pertanyaan galau yang baru
Saya lebih suka mengakhirinya dengan sebuah pesan optimistik

Bila saya ini baja maka saya adalah baja yang sedang ditempa. Bila proses itu terlalu lama saya harus mencari katalis untuk mempercepat proses penempaan ini. Dan bila saya masi juga galau maka saya harus meyakini diri saya bahwa dengan galau artinya saya masih berusaha memperbaiki diri karena bila saya tidak galau sama sekali berarti hidup itu akan flat. Dan life is never flat kan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar